Ini aku Mayla Lanisari namaku dalam hidupku ini, usiaku seperempat abad. Aku tinggal di sebuah kota kecil di negara dengan kehidupan yang berkembang penuh dengan style barat dan timur. Negera yang dimana orangnya tak memperdulikan kebahagiaan hak seseorang untuk hidup, dimana selalu terdapat batasan dalam berkreasi yang bagiku tak jelas dalam latar belakangnya. Aku terlahir dengan keterbatasan, tapi aku selalu menikmati hari dengan ambisi kehinginanku serta perih terkena cacian berjalan untuk mecari serpihan kehidupanku. Cita-cita? Hmmm..! tak ada satupun kata sepertinya yang memberikan petunjuk “Kau adalah cintaan Tuhan yang istimewa ” .Pada hari ini aku menari di club malam dengan paras menawan sesuai dengan cita-citaku waktu aku menginjak masa remaja tepat aku duduk di bangku kelas dua smp. Wajahku terlihat menawan dengan make up layaknya cream di kue ulang tahun, walau pada saat aku membuatnya wajah ini masih terasa sakit akibat sayatan seperti winged needle yang menusuk, Kali ini bibirku ku berikan warna merah untuk menutupi bekas rokok ku yang hirup agar pikiranku selalu “nge-fly” dan sedikit warna orange pada wajahku untuk mewakilkan kebahagiaan orang lain di luar sana yang selalu memadangku dengan penuh hasrat untuk memiliku.
Aku suka menggunakan pensil alis yang tebal agar telihat sebagai wanita yang percaya diri tidak ragu dalam mengambil keputusan serta eye shadow agar kesempurnaan selalu mendekatiku, lalu kan ku ikat rambut lurus nan panjang ini menuju ke atas yang akan menunjukan keseluruhan leher ini serta terdapat hiasan benjolan layaknya permata untuk para penggemarku di luar sana terutama lelaki itu yang membuatku selalu bergairah dalam menari pandangannya sorotan matanya, wajahnya dan otot yang di milikinya membuatku berpikir bahwa surga itu adalah dia seorang. Mataku tak boleh kosong walau aku tak memakai contact lens harus tajam penuh dengan harapan karena aku semakin mengerti bahwa bagian inilah yang terpenting dalam memberikan pesan dan bagian yang sensitif karena dapat mengungkapkan perasaan seseorang.
Setelah platikos yang kulakukan terhadap wajahku kini aku benar-benar yakin untuk mendekati sempurna dimana hidung ini memiliki keruncingan yang sangat berbeda dengan teman temanku, pipiku yang mengecil, keriput-keriput wajahku yang hilang ditelan waktu serta daguku yang runcing kini aku melihat diriku seperti ratu yang di idamkan princes Caspian dalam cerita Narnia di mana pangeran berprang dan dalam perjalanannya bertemu denganku. walau orang lain masih menggangapku sama seperti dahulu dimana aku seperti anak jalanan, aku tak butuh orang yang membenciku walau itu keluargaku, temanku, sekalipun sahabatku, aku tak menyukai luka itu aku selalu berjalan dalam tujuanku walau keinginan untuk meminum baygon tak ku pungkiri untuk menyeselasikan masalah biologiku yang takkan pernah bisa mengubahnya menjadi xx.
Sena_day 1
0 komentar:
Posting Komentar